Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf usai memberi sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M yang digelar Kementerian Agama di Tangerang, Senin malam (28/7/2025).
REPUBLIKA-NEWS, TANGERANG — Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochammad Irfan Yusuf yang akrab disapa Gus Irfan menegaskan pentingnya proses evaluasi sebagai bagian dari ikhtiar kolektif dalam memperbaiki penyelenggaraan ibadah haji. Ia menegaskan setiap kelebihan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun sebelumnya patut diterima sebagai penyemangat.
“Begitu pentingnya acara ini (evaluasi haji), menjadi titik tolak kami, kekurangan sekecil apa pun akan kami perbaiki, dan kelebihan, sekecil apa pun, akan kami terima sebagai penyemangat,” ujar Gus Irfan saat memberi sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M yang digelar Kementerian Agama di Tangerang, Senin malam (28/7/2025).
Dalam forum yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan perhajian tersebut, Gus Irfan menekankan proses evaluasi harus menjadi ruang untuk muhasabah, bukan ajang mencari-cari kesalahan.
Gus Irfan juga menyinggung masukan yang disampaikan pihak Kedutaan Besar Arab Saudi serta hasil evaluasi dari Tim Pengawas Haji DPR RI. Menurutnya, semua masukan itu menjadi bekal penting dalam menyempurnakan sistem penyelenggaraan haji ke depan.
Terkait legacy yang menjadi tema evaluasi, Gur Irfan memahami itu sebagai warisan tanggung jawab yang besar untuk memberikan layanan terbaik kepada jamaah.
“Seperti tema acara kali ini ada kata legacy. Legacy bagi saya adalah amanah. Tanggung jawab yang diberikan oleh presiden adalah memastikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia,” ujarnya.
Loading…